Search This Blog

Monday, May 24, 2010

SEHATKAN USUS BESAR DENGAN PSYLLIUM

SETIAP 100 gram psyllium mengandung 71 gram serat larut sementara oat dalam jumlah yang sama hanya mengandung 5 gram serat larut. Serat merupakan unsur penting bagi kesehaan. Serat membantu memperlancar pembuangan dan menjaga kebersihan dan kesehatan kolon. Kolon yang sehat merupakan salah satu kunci pertahaan melawan serangan patogen yang masuk ke dalam tubuh.

Psyllium biasanya diolah dengan cara dikeringkan, dihaluskan dan dijual dalam bentuk tepung, kapsul atau tablet kunyah.

Cara kerja psyllium. Saat dicampur dengan air, sekam berserat dari biji psyllium akan membentuk gumpalan menyerupai gel yang menyerap kelebihan cairan dari usus halus dan menghasilkan tinja yang lebih besar dan halus. Cara ini bisa membantu mengatasi konstipasi karena membuat tinja bergerak lebih cepat. Anda bisa mengatasi masalah konstipasi dengan mengonsumsi 7.5 gram sekam psyllium, 1 atau 2 kali sehari. Anda bisa mengonsumsi dengan susu, jus atau air.

Manfaat sehat lainnya:

Serat psyllium menurunkan kadar kolesterol darah secara aman dan efektif. Perpaduan sereal yang diperkaya dengan psyllium dengan sereal whole-oat merupakan cara lain yang lebih efektif lagi. Serat larut dalam psyllium akan mengurangi penyerapan kolesterol darah dan asam empedu dari usus halus sehingga bisa menurunkan kadar kolesterol darah. Perpaduan diet rendah lemak, rendah lemak-lemak jenuh dan kolesterol ditambah psyllium bisa mengurangi kadar kolesterol total hingga 4 persen dan kadar kolesterol jahat LDL hingga 7 persen.

Psyllium bantu mencegah batu empedu. Batu empedu merupakan substansi seperti kerikil yang terbentuk di kantung empedu. Air empedu merupakan cairan yang membantu tubuh mencerna lemak. Saat air empedu mengandung terlalu banyak kolesterol atau material lainnya, maka komponen tersebut bisa mengeras menjadi batu empedu. Batu empedu ini selanjutnya akan menghambat aliran normal air empedu dari kantung empedu, sehingga memicu rasa sakit.

Psyllium membantu menormalkan fungsi usus dari berbagai gangguan, termasuk konstipasi, diverticulosis, wasir, dan sindrom iritasi usus. Meskipun tidak bisa menyembuhkan wasir sepenuhnya, serat psyllium membantu mengurangi iritasi dengan memperlancar aliran tinja di area yang sensitif. Begitu memasuki kolon, psyllium akan menghasilkan gumpalan menyerupai spons yang bekerja menyerap racun. Gumpalan psyllium menyerap kelebihan air dan mengembang, saat pecah maka akan menyerap sisa racun yang terperangkap di celah dalam usus. Gumpalan serat ini selanjutnya menstimulasi kontraksi yang perlu untuk gerakan usus dan mengeluarkan sampah.

Psyllium efektif mengatasi diare karena mampu menyerap cairan berlebih dari tinja yang encer. Serat psyllium membantu menurunkan berat badan. Dengan menyerap air, serat psyllium mengisi perut, membuat Anda merasa kenyang. Selain itu, psyllium juga menunda pengosongan makanan dari lambung, sehingga membuat Anda kenyang lebih lama.

Psyllium membantu menstabilkan kadar glukosa dalam darah, sehingga bisa mengontrol keranjingan makan. Hasil studi, seperti dikutip situs womenfitness, menunjukkan bahwa pengidap diabetes yang mengonsumsi 2 takar psyllium sebelum makan mengalami pengurangan kadar glukosa darah yang signifikan. Partisipan yang menerima psyllium bisa mempertahankan kadar glukosa darah dari 11 persen hingga 19 persen lebih rendah dibandingkan partisipan yang menerima placebo (tidak mengandung psyllium). Studi yang sama menemukan, partisipan yang menerima psyllium memiliki kadar kolesterol 9 persen hingga 13 persen lebih rendah dibandingkan mereka yng tidak.

Saat digunakan sebagai suplemen, psyllium juga bermanfaat bagi pasien penderita kolitis ulseratif.

Para peneliti masih mencari tahu manfaat lain dari serat. Sebuah studi menemukan bahwa serat bisa mengurangi risiko kanker payudara hingga 52 persen.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...